Memahami manusia sebagai makhluk paradoksal dalam praktik Pendidikan Agama Kristen

  • Boiliu N
  • Nadeak B
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan sifat paradoks manusia dalam praktik pendidikan. Manusia sebagai makhluk paradoksal adalah makhluk yang bebas namun bertanggung jawab, yang berarti bahwa manusia tidak hanya bergantung dan ada untuk dirinya sendiri, tetapi juga ada secara independen sambil terhubung atau bergantung pada orang lain. Hal ini menegaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial paradoks mempengaruhi pandangan mereka tentang hubungan antara manusia. Metode deskriptif analitis digunakan dalam menganalisis artikel untuk mensintesis dan menarik kesimpulan. Dalam kegiatan ini, baik guru dan murid memberi diri mereka untuk terlibat dan belajar bersama. Guru memberikan waktu, energi, dan kompetensinya, sementara murid memberikan diri mereka untuk diajarkan dan bersedia mengikuti petunjuk dan arahan guru. Kesadaran atas tanggung jawab peran dan tugas masing-masing membawa kehangatan ke dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini hanya dapat terjadi jika kedua belah pihak saling bergantung dan menyadarinya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Boiliu, N. I., & Nadeak, B. (2023). Memahami manusia sebagai makhluk paradoksal dalam praktik Pendidikan Agama Kristen. Te Deum (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 12(2), 313–333. https://doi.org/10.51828/td.v12i2.209

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free