Latar belakang.Di kota Makassar, penyakit saluran napas pada anak memiliki angka morbiditas yang tinggi. Rumah Sakit Wahidin sebagai rumah sakit regional Indonesia timur juga menerima pasien rawat inap untuk pasien anak dengan penyakit saluran napas, namun belum ada laporan tentang karakteristik pasien yang dirawat jalan di Poli Khusus Respirologi.Tujuan. Melaporkan dan menganalisis karakteristik pasien yang mendatangi Poli Rawat Jalan Khusus Respirologi Anak tahun 2010.Metode. Metode penelitian analitik deskriptif retrospektif data sekunder status pasien rawat jalan Poliklinik Khusus Respirologi Anak Hasil.Pada tahun 2010, 65 anak dengan penyakit pernapasan dirawat di Bangsal Respirologi Anak RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Rerata umur 5,34±4,58 tahun. Terdapat perbedaan bermakna rerata umur menurut diagnosis masuk (p=0,03), dan perbedaan sangat bermakna proporsi gizi buruk menurut diagnosis masuk (p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara status gizi dan diameter indurasi (p=0,07), dan antara adanya parut BCG dan diameter indurasi tuberkulin (p=0,97). Pada pasien tuberkulosis, terdapat perbedaan bermakna proporsi gizi buruk (p=0,03) dan sangat bermakna rerata diameter indurasi tuberkulin (p=0,000 ) apabila dibandingkan dengan pasien non-tuberkulosis. Kesimpulan.Terdapat perbedaan umur sesuai diagnosis masuk. Pasien pneumonia cenderung berusia lebih muda, sedangkan pasien tuberkulosis cenderung berusia lebih tua. Diameter indurasi uji tuberkulin tidak dipengaruhi oleh status gizi dan ada tidaknya parut BCG. Proporsi gizi buruk dan rerata indurasi lebih besar pada penyakit tuberkulosis dibanding non tuberkulosis.
CITATION STYLE
Wahyudin, B. (2016). Karakteristik Klinik Pasien Rawat Jalan di Divisi Respirologi Bagian Anak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2010. Sari Pediatri, 14(2), 84. https://doi.org/10.14238/sp14.2.2012.84-9
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.