Kesulitan Siswa Memahami Pereaksi Pembatas Di SMA Kabupaten Barito Utara Dan Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/ 2016

  • Hayati S
  • Sidauruk S
  • Abudarin
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan kesulitan siswa kelas XI IPA SMA di Kabupaten Barito Utara dan Kota Palangka Raya dalam memahami konsep pereaksi pembatas, meliputi: (a) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu pereaksi, jika gambar semua pereaksi dalam bentuk unsur dan molekul gas; (b) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi, jika gambar semua pereaksi dalam molekul gas; (c) menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi, jika diketahui mol dari masing-masing pereaksi; (d) menentukan pereaksi dalam suatu reaksi; jika diketahui massa dari masing-masing pereaksi.Populasi penelitian adalah siswa kelas XI  IPA SMA Negeri di Kabupaten Barito Utara dan Kota Palangka Raya dengan sampel penelitian sebanyak 367 siswa. Kesulitan siswa diteliti dengan menggunakan instrumen tes pemahaman konsep pereaksi pembatas (TPKPP) disertai wawancara untuk menelusuri kesulitan yang dialami siswa. Instrumem yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada level makroskopis dan level mikroskopis adalah tes tertulis dilengkapi empat pilihan jawaban dan empat pilihan alasan.Validitas isi diuji oleh empat orang ahli. Rata-rata tingkat kesukaran 0.42 dan daya beda 0,49. Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan Alpha Cronbach's.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator siswa mengalami kesulitan memahami konsep pereaksi pembatas ditinjau dari level makroskopis rata-rata  sebesar 67,24% siswa. Ditinjau dari level mikroskopis rata-rata sebesar 49,33 % siswa. Artinya tingkat kesulitan level makroskopis lebih tinggi dari tingkat kesulitan level mikroskopis. Kesulitan pada level makroskopis yang teridentifikasi adalah siswa mengalami kesulitan dalam mengkonversikan volum, massa kedalam satuan mol. Kesulitan  pada level mikroskopis yang teridentifikasi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami gambaran mikroskopis sehingga dalam menyelesaikan soal siswa cenderung mililih pilihan jawaban sesuai kunci tetapi salah dalam memilih alasan.Pada penelitian ini teridentifikasi empat penyebab kesulitan siswa SMA dalam memahami konsep pereaksi pembatas yaitu siswa menganggap pereaksi pembatas adalah: (a) pereaksi yang mempunyai koefisien kecil; (b) pereaksi yang mempunyai koefisien besar; (c) pereaksi yang mempunyai mol kecil; (d) pereaksi yang mempunyai massa lebih kecil.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hayati, S., Sidauruk, S., & Abudarin. (2018). Kesulitan Siswa Memahami Pereaksi Pembatas Di SMA Kabupaten Barito Utara Dan Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 9(2), 114–132. https://doi.org/10.37304/jikt.v9i2.11

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free