Manusia adalah dia yang mencari, mengejar, menyerahkan diri, bermimpi dan menciptakan sejarah hidupnya sendiri. Manusia yang terdiri dari badan dan jiwa terus berjuang untuk mencapai kepenuhan dirinya. Kepenuhan diri itu sudah dimulai dan dialami sekarang tetapi kepenuhannya yang sempurnan baru terjadi di akhirat. Kehidupan kekal akan diperoleh hanya melalui dan dalam kematian. Kematian merupakan peralihan dari bentuk kehidupan sekarang menuju kehidupan baru, kehidupan abadi. Pa’ang bele merupakan locus dan atau situasi kehidupan kekal menurut masyarakat Manggarai. Di pa’ang bele manusia mengalami kepenuhan dirinya dalam ada bersama dengan yang lain secara harmonis bersama dengan Morin agu Ngaran
CITATION STYLE
Jebarus, A. (2015). PA’ANG BELE: LOCUS KEHIDUPAN KEKAL MASYARAKAT MANGGARAI. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 7(2), 244–253. https://doi.org/10.36928/jpkm.v7i2.39
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.