Teknologi Pengawetan Hijauan Dan Tebon Jagung Melalui Pembuatan Silase Sebagai Pakan Ternak Di Rejang Lebong

  • Nur'aini N
  • Saputri K
  • Suningsih N
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Desa Kayu Manis merupakan desa yang memiliki potensi dalam pengembangan ternak sapi potong dan pakan ternak, salah satunya pada Kelompk Tani Tunas Muda. Namun, pengembangan ini belum didukung dengan penerapan teknologi dan kegiatan pelatihan di bidang peternakan. Limbah pertanian berupa tebon jagung dan rumput yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan teknologi pengawetan hijauan dan tebon jagung melalui pembuatan silase. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah mengoptimalisasi pemanfaatan limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan sebagai pakan ternak, meningkatkan ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau, meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kelompok tani dalam pembuatan silase. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan dalam hal pengetahuan sebesar 97,73%, minat sebesar 95,45%, dan keterampilan sebesar 97,50% peserta pelatihan. Silase yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan, beraroma fermentasi, dan bertekstur lunak serta memiliki tingkat palatabilitas ternak yang tinggi. Kata kunci: Tebon jagung, hijauan, silase Abstract Kayu Manis Village is a village that has potential in the development of beef cattle and animal feed, one of the gorups is the Tunas Muda Farmers Group. However, the application of technology and training activities in the livestock sector has not supported the development program. Animal feed has not utilized agricultural waste in the form of corn and forage optimally as animal feed. Therefore, the service team implemented the technology for preserving forage and corn cuttings through the manufacture of silage. The purpose of the service activity is to optimize the use of agricultural waste in the form of corn and forage as animal feed, to increase the availability of animal feed in the dry season, to increase the knowledge and skills of farmer groups in making silage. The methods used are socialization, training, and mentoring. After conducting community service activities, there was an increase in knowledge by 97.73%, interest by 95.45%, and skills by 97.50% of training participants. The resulting silage has a greenish yellow color, aroma of fermentation, and a soft texture and has a livestock palatability level of 80-100%.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nur’aini, N., Saputri, K. W., Suningsih, N., Hakim, M., & Sari, K. N. (2022). Teknologi Pengawetan Hijauan Dan Tebon Jagung Melalui Pembuatan Silase Sebagai Pakan Ternak Di Rejang Lebong. Media Kontak Tani Ternak, 3(4), 109. https://doi.org/10.24198/mktt.v3i4.36548

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free