ABSTRAK Produktivitas dan mutu teh dapat ditingkatkan melalui pengelolaan pemangkasan yang baik. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kebun Teh Negara Kanaan, Bandung, Jawa Barat pada bulan Januari sampai April 2021. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengelolaan pemangkasan tanaman teh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa produktivitas tanaman teh meningkat dari tahun pangkas pertama hingga tahun pangkas keempat, dan menurun pada tahun pangkas kelima. Gilir pangkas yang ditetapkan adalah 4-5 tahun. Kebun Negara Kanaan melaksanakan pemangkasan pada bulan Januari sampai Juni (semester I) dan bulan Oktober sampai Desember (semester II) dengan jenis pangkasan kepris sebagai pangkasan produksi yang paling sering digunakan. Rata-rata tinggi bidang petik tanaman teh sebelum dipangkas adalah 118.90 cm dengan rata-rata lebar bidang petik sebesar 105.99 cm. Rata-rata persentase pucuk burung tanaman teh sebelum dipangkas sebesar 89.22%. Tinggi tanaman setelah dipangkas, yaitu 63.08 cm. Tinggi tersebut tidak berbeda nyata dengan standar tinggi pangkasan kebun, yaitu 65 cm. Pertumbuhan tunas setelah pemangkasan menunjukkan bahwa tunas pada cabang dengan diameter yang lebih kecil tumbuh lebih cepat, namun cabang dengan diameter yang lebih besar memiliki jumlah tunas yang lebih banyak. Kata kunci: gilir pangkas, pemangkasan teh, pertumbuhan tunas, produktivitas, pucuk burung
CITATION STYLE
Haloho, F. F., Rahayu, M. S., & Wiendi, N. M. A. (2023). Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Perkebunan Teh Negara Kanaan, Bandung. Buletin Agrohorti, 10(3), 349–359. https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46419
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.