Biota bentik pemakan karang (Acanthaster planci, Drupella sp. dan Coralliophila sp.) merupakan predator karang yang dapat memangsa karang. Riset ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang, kelimpahan biota bentik pemakan karang dan bagaimana korelasi kelimpahan biota bentik pemakan karang terhadap kesehatan terumbu karang. Riset ini dilakukan pada bulan Mei – April 2021 menggunakan metode UPT (Underwater Photo Transect) untuk pengamatan terumbu karang dan metode Belt Transect untuk pengamatan kelimpahan biota bentik pemakan karang. Parameter kualitas perairan yang diukur meliputi salinitas, pH, kecerahan, kecepatan arus, nitrat dan fosfat. Tutupan terumbu karang hidup di Perairan Pulau Sabu Raijua berkisar antara 16% - 58,72% dengan rata-rata 35,90% yang termasuk kedalam kategori “buruk – baik”. Kelimpahan biota bentik pemakan karang masih dalam batas normal yaitu Drupella sp. 0 – 0,23 ind/m2 dan Coralliophila sp. 0 – 0,07 ind/m2. Hasil analisis regresi linear menunjukan tidak terdapat korelasi antara kelimpahan biota bentik pemakan karang dan kesehatan terumbu karang di Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.
CITATION STYLE
Yuniar, Z., Riyantini, I., Dewantii, L. P., Johan, O., & Ismail, M. R. (2023). Korelasi Kelimpahan Biota Bentik Pemakan Karang terhadap Kesehatan Terumbu Karang di Perairan Pulau Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 16(1), 17–29. https://doi.org/10.21107/jk.v16i1.11570
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.