Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi landasan keterpercayaan terhadap para pihak-pihak yang dianggap sebagai elit politik pada masyarakat Jakarta. Partisipan dalam penelitian berjumlah 461 orang dengan metode kualitatif analisis konten yang menggunakan kuisioner terbuka dan dianalisis menggunakan analisis konten induktif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa elit politik ditujukan kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden beserta jajaran kabinetnya, partai politik, orang atau kelompok yang berkecimpung di dunia politik dan pihak-pihak yang mengelola negara. Sepuluh besar faktor yang dapat menurunkan kepercayaan terhadap elit politik identik dengan banyak kebohongan (29,28%), korupsi (14,75%), mementingkan diri sendiri (8,24%), tidak kompeten (6,07%), berkasus (5,64%), tidak bertanggung jawab (1,95%), menyalahgunakan kekuasaan (1,52%), malas (1,52%), kurang transparan (1,30%), tidak tegas (0,22%). Gambaran mengenai elit politik yang dapat dipercaya terkait dengan kejujuran (39,70%), tanggung jawab (12,80), integritas (12,80%), peduli (8,89%), bermoral (6,29%), tegas (4,34%), kompeten (3,69%), transparan (1,74%) dan bijaksana (1,74%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa landasan kepercayaan pada elit politik ditekankan pada keberadaan karakter yang dianggap memiliki motif baik dan erat dengan norma.
CITATION STYLE
Haryanto, H. C., & Rahmania, T. (2015). Bagaimanakah Persepsi Keterpercayaan Masyarakat terhadap Elit Politik? Jurnal Psikologi, 42(3), 243. https://doi.org/10.22146/jpsi.9913
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.