Peningkatan jumlah penduduk menuntut terhadap penyediaan air bersih yang lebih besar. Namun, pencemaran air terus terjadi akibat manusia itu sendiri sehingga menurunkan kualitas air permukaan. Selain itu, intrusi air laut menyebabkan air tanah terkontaminasi oleh air laut sehingga rasanya menjadi asin. Kajian literatur ini bertujuan memberikan suatu inovasi tepat guna untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih di Indonesia. Berbagai macam teknologi seperti Multi-Effect Distillation (MED), Multi-Stage Flash Distillation (MFD), Vapor Compression (VC), Reverse Osmosis (RO), dan Elektrodialisis. Selain teknologi tersebut, adapula yang menggunakan proses biodesalinasi dengan menggunakan mangrove, bakteri, maupun kombinasi keduanya. Desa Labuan Bajo, merupakan salah satu destinasi wisata nusantara, memiliki sistem penyediaan air bersih yang buruk. Berdasarkan pembahasan dalam studi kasus maka dapat disimpulkan bahwa Desa Labuan Bajo dapat menggunakan teknologi RO sebagai teknologi desalinasi dalam penyediaan air besih untuk kegiatan domestik dan non domestik. Desa Labuan Bajo dapat menggunakan Pantai Batu Gosok sebagai sumber air baku. Debit produksi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan non-domestik Desa Labuan Bajo yaitu sebanyak 720 m3/hari. Berdasarkan kajian teknologi desalinasi yang sesuai adalah menggunakan teknologi reverse osmosis.
CITATION STYLE
Ersa, G. R. (2021). KAJIAN ALTERNATIF TEKNOLOGI DESALINASI DALAM PRODUKSI AIR TAWAR UNTUK DESA LABUAN BAJO, NTT. Jurnal Purifikasi, 20(1), 1–14. https://doi.org/10.12962/j25983806.v20.i1.400
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.