REVITALISASI TATA RIAS PENGANTIN KERATON SUMENEP (PENGEMBANGAN MATERI MATA KULIAH TATA RIAS PENGANTIN INDONESIA)

  • Asnawi S
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Jenis penelitian kualitatif pendekatan etnografi. Tujuan penelitian memberikan catatan  dan dokumentasi atas bentuk dan makna tata rias pengantin Keraton, Sumenep Legha. Rias wajah pengantin wanita menggunakan conda’ dan godhek. Keduanya  menggunakan kaco’ di dahi dan sanggul malang yang dihias rangkaian bunga (Rambai ganggung, rengpereng dan Tongcontong/duk remmek) dan aksesoris (Peces, Jamang, Soroy/ jungkat, dan Coconduk/Cunduk Mentul). Busana pengantin wanita Legha/kemben, dan Sarong songket/samper bine, Odhet, Sabbu’ dan Rape’, perlengkapannya selop. Busana pengantin laki-laki Celana Lake, Rape’, Lok elokan dan Sabbu’, perlengkapannya selop dan keris dihias to’or. Keduanya menggunakan bunga buntal di bagian pinggang. Perhiasan kedua pengantin: Kalung Kalamangga (Kolomonggo), Klap Bahu dan Ghelleng. Pada kuping pengantin perempuan menggunakan Kerabu/Anting-anting. Pengantin laki-laki menggunakan Puspa Karma (Jangoleng) di kupingnya dan Renteng Melati di bahu.Tata rias wajah dan rambut pada pengantin pria memiliki kesan gagah (seorang raja), pengantin putri berkesan cantik dan anggun (ratu). Tampilan busana dan perhiasan memiliki makna religis dan simbol-simbol pengakuan kebesaran, kemurahan dan pengharapan/doa-doa untuk sepasang pengantin kepada Tuhan Yang Maha Esa

Cite

CITATION STYLE

APA

Asnawi, S. F. (2018). REVITALISASI TATA RIAS PENGANTIN KERATON SUMENEP (PENGEMBANGAN MATERI MATA KULIAH TATA RIAS PENGANTIN INDONESIA). Sosial Budaya, 15(2), 91. https://doi.org/10.24014/sb.v15i2.6600

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free