Abstract: This study aims at analysing how Sharia Bank products innovation may be embedded with the social background where the products were aimed to be. There were four indication of why this case mattered: (1) the social construction of the rise of sharia bank, (2) sharia bank values in developing its products, (3) the role of Syaria Advisory Board in maintaining sharia compliance, and (4) the dominance of micro-finance. How the social background and values which surround sharia bank are embedded in its product innovation shows that sharia bank is not only an an sich business entity but more than that, it's an integrated part of kaffah/principled Islamic values.Abstract: Tulisan ini dalam upaya untuk menunjukkan bahwa inovasi produk bank syariah terlekat (embedded) dengan latar sosial yang ada. Hal ini terindikasi dari setidaknya empat hal. Pertama, yaitu kelahiran bank syariah di Indonesia yang dikonstruk secara sosial. Kedua, kehadiran nilai (values) yang dijadikan sebagai rujukan dalam mengembankan produk perbankan. Ketiga, keberadaan DPS guna mengawal shariah compliance, baik dalam rangka memenuhi kewajiban regulasi maupun tuntutan pasar. Keempat, dominannya pembiayaan untuk micro-finance. Adanya inovasi produk yang terlekat dengan latar sosial dan nilai-nilai yang dipegangnya, menunjukkan bahwa bank syariah bukan saja sebuah entitas bisnis an sich, namun lebih jauh dari itu bank syariah adalah bagian integral dari sebuah sistem Islam yang kaffah.
CITATION STYLE
M. Hafidz MS., AM. (2015). KETERLEKATAN SOSIAL INOVASI PRODUK BANK SYARIAH DI INDONESIA. JURNAL HUKUM ISLAM, 70–78. https://doi.org/10.28918/jhi.v13i2.486
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.