Produksi karbondioksida yang semakin meningkat, sedangkan hutan mangrove sebagai penyerap karbondioksida yang semakin menurun jumlahnya, menyebabkan jumlah karbondioksida di atmosfer tidak terkendali. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari terperangkap di atmosfer, sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Solusi untuk meminimalisasi dampak dari pemanasan global dapat memanfaatkan keberadaan hutan mangrove. Hutan mangrove dapat menyerap karbondioksida dan menyimpannya dalam bentuk biomassa dan sedimen. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung simpanan karbon pada batang mangrove, serasah dan sedimen serta mengestimasi serapan CO2. Simpanan karbon pada batang mangrove menggunakan metode non-destructive sampling dengan persamaan alometrik untuk jenis atau tipe ekosistem mangrove yang sudah tersedia, sedangkan simpanan karbon serasah dan sedimen menggunakan metode destructive sampling dengan mengambil sub contoh di lapangan. Hasil simpanan karbon pada batang mangrove yaitu sebesar 125,39 ton/ha setara dengan serapan CO2 460,21 ton/ha, simpanan karbon pada serasah sebesar 0,54 ton/ha setara dengan serapan CO2 1,97 ton/ha dan simpanan karbon pada sedimen yaitu sebesar 57,74 ton/ha setara dengan serapan CO2 211,89 ton/ha. Estimasi serapan CO2 pada hutan mangrove Desa Tambakbulusan berdasarkan ketiga sumber karbon yaitu 674,07 ton/ha dengan persentase serapan CO2 batang sebesar 68,27%, serasah sebesar 0,29% dan sedimen sebesar 31,44%. Penyimpanan karbon terbesar berada di batang mangrove dan terkecil pada serasah.
CITATION STYLE
Susilowati, M. W., Purnomo, P. W., & Solichin, A. (2020). ESTIMASI SERAPAN CO2 BERDASARKAN SIMPANAN KARBON PADA HUTAN MANGROVE DESA TAMBAKBULUSAN DEMAK JAWA TENGAH. Jurnal Pasir Laut, 4(2), 86–94. https://doi.org/10.14710/jpl.2020.29763
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.