Vertigo adalah gejala umum yang terjadi pada individu yang mengalami cedera tumpul pada kepala, leher, maupun persimpangan craniocervical. Cedera dapat diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas, jatuh dan olahraga. Meningkatnya mobilitas manusia khususnya di kota besar mengakibatkan peningkatan frekuensi kasus cedera kepala yang sering diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Angka kejadian vertigo pada pasien cedera kepala berkisar 55%. Insiden vertigo yang terjadi setelah cedera kepala sekitar 40-60% biasanya terjadi setelah cedera kepala ringan dan sedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara cedera kepala dan terjadinya vertigo di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Semua pasien cedera kepala di SMF Bedah Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan periode 1 Januari–31 Desember 2016 yang memenuhi kriteria inklusi dijadikankan sebagai sampel. Data cedera kepala dan vertigo diambil dari rekam medis. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan diuji secara statistik dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil Uji Chi Square didapatkan hubungan bermakna antara cedera kepala dan vertigo (p=0,011) sehingga terdapat hubungan antara cedera kepala dan terjadinya vertigo di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.Kata Kunci : Cedera kepala, vertigo.
CITATION STYLE
Putri, C. M., Rahayu, D., & Sidharta, B. (2016). HUBUNGAN ANTARA CEDERA KEPALA DAN TERJADINYA VERTIGO DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Saintika Medika, 12(1), 1. https://doi.org/10.22219/sm.v12i1.5261
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.