Fenomena bahasa dan berbahasa adalah hal yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Bahasa merupakan kajian ilmu linguistik, di mana ia dipelajari sebagai bahasa yang mencakup beberapa komponen: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik. Sedangkan berbahasa merupakan kajian psikolinguistik, yang mengkaji kegiatan manusia dalam memperoleh (acquitation), meresepsi (reception) dan memproduksi (production) bahasa. Berbahasa dimulai dari enkode simantik dan sintaksis dalam otak penutur dan berujung pada dekode simantik dan dekode sintaksis dalam otak pendengar. Hasil kajian psikolinguistik banyak dimanfaatkan dalam memahami pemerolehan bahasa pertama maupun dalam pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Pasalnya, ruang lingkup kajian psiko- linguistik sangat bermanfaat bagi pembelajaran bahasa. Di dalam kurikulum pendidikan bahasa, mata kuliah psikolinguistik dimasukkan dalam kelompok mata kuliah proses belajar-mengajar, bukan pada kelompok mata kuliah linguistik/kebahasaan. Hal ini karena pokok bahasan dalam psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan kegiatan proses belajar- mengajar bahasa itu. Tulisan ini mencoba memaparkan pengertian dan ruang lingkup psikolinguistik, pembelajaran bahasa Arab, kemudian menguraikan peranan dan signifikansi psikolinguitik dalam pembelajaran bahasa Arab yang dijabarkan melalui unsur-unsur kurikulum pembelajar- an bahasa Arab (tujuan, materi, metode, evaluasi) dan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa.
CITATION STYLE
Ismail, Moh. (2013). Peranan Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab. At-Ta’dib, 8(2). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v8i2.508
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.