Stunting is one of the unsolved nutritional problems in Indonesia. Stunting does not only impact individuals but also affect the wheels of the economy and nation. Children with stunting have lower intelligence levels, psychomotor delay, chronic disease progression, and degradation in performance compared to normal children. The mother's knowledge influences toddler feeding behavior. Maternal knowledge is proven to be one of the factors that significantly affect the incidence of stunting. The research design was descriptive quantitative with cross-sectional approach. The research was conducted during December 2019 in Binanga Public Health Center, Mamuju Regency, with a sample of 103 women of reproductive age. The knowledge of reproductive age women regarding stunting at the Binanga Health Center, Mamuju, is mostly categorized as sufficient from 60 respondents (58.3%). Twenty-three respondents (22,3%) were well-knowledged, while twenty respondents (19,4%) were lack of knowledge. Reproductive age womenare expected to improve their knowledge of stunting by attending counseling from health workers and seeking additional information through mass and digital media. The public health center also needs to improve health services quality, especially on equitable information distribution regarding stunting. ABSTRAK: Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang tidak kunjung selesai di Indonesia. Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak terhadap roda perekonomian dan pembangunan bangsa. Anak stunting memiliki tingkat intelegensi yang lebih rendah, keterlambatan psikomotor, terjadinya penyakit kronik, dan penurunan performa di sekolah jika dibandingkan dengan anak normal. Perilaku pemberian makanan balita dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Pengetahuan ibu terbukti adalah salah satu faktor yang mempunyai pengaruh signifikan pada kejadian stunting.Desain penelitian yang digunakan adalah deksriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju, dengan sampel 103 wanita usia reproduksi. Tingkat pengetahuan wanita usia reproduktif mengenai stunting di Puskesmas Binanga adalah tingkat pengetahuan cukup sebanyak 60 responden (58,3%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 23 responden (22,3%), dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 20 responden (19,4%). Wanita usia reproduktif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang stuntinganak dengan mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media massa dan digital. Puskesmas?juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama pemerataan dalam pemberian penyuluhan mengenai stunting.
CITATION STYLE
Yosephi, V., & Jumrahwati, J. (2021). Tingkat Pengetahuan Stunting pada Wanita Usia Reproduksi. Majalah Kesehatan Indonesia, 2(1), 21–24. https://doi.org/10.47679/makein.202124
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.