Membaca merupakan hal yang sering ditekankan orang tua dan guru kepada anak-anak sejak usia dini. Namun di tengah gencarnya budaya elektronik, anak-anak di era sekarang ini mempunyai pilihan objek lain yang masing-masing menawarkan daya tariknya, seperti televisi dan alat permainan elektronik. Seperti klasiknya kemajuan teknologi lainnya yang ada, selalu mempunyai negative side effect yang sering dituduh sebagai satu-satunya tersangka utama oleh para guru dan orang tua menjadi penyebab memudarnya minat baca dan belajar anak-anak. Ketersediaan bacaan yang menarik siswa masih langka dan keterbacaan bahan bacaan juga tergolong masih rendah. Sebuah daerah di pinggiran Jakarta tepatnya di RT.11 Rw. 10 Kelurahan Kampung Sumur Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, mayoritas warganya adalah masyarakat marginal. Sebagian besar bekerja sebagai pemulung, pedagang asongan, dan pedagang makanan gerobak. Untuk itu harus ada solusi yang dapat meningkat kanminat baca/literasi anak terutama terhadap ilmu pengetahuan. Sains merupakan mata pelajaran yang tidak menarik bagi sebagian anak, terutama di daerah perkotaan karena mereka hanya mendengar sains dari buku pelajaran yang tidak menarik. Oleh karena itu budaya literasi sains harus dikembangkan dengan kemasan yang menarik.
CITATION STYLE
Kumala, S. A., & Huda, D. N. (2019). Pengembangan Perpustakaan Anak dan Penyelenggaraan Kegiatan Edukasi untuk Meningkatkan Budaya Literasi Sains. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(03), 272. https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v2i03.3153
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.