Sejak pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, berbagai tindakan seperti pembatasan perjalanan masyarakat dan penguncian wilayah telah mempengaruhi produksi dan distribusi pangan, khususnya sumber pangan pokok masyarakat yakni beras. Pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong sekitar sebagai lahan berkebun sumber pangan lokal, dapat dilakukan masyarakat di Papua Barat guna memproduksi dan mengoptimalkan sumber daya setempat dalam menjaga pasokan pangan bagi masyarakat terutama saat terjadi guncangan terhadap ketersediaan pangan. Dengan studi kasus di Provinsi Papua Barat, tulisan ini membahas beberapa tindakan antisipatif membangun kemandirian masyarakat asli Papua dalam mengupayakan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Data sekunder dari tinjauan berbagai sumber, hasil penelitian sebelumnya dan sumber lain yang relevan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Langkah antisipatif membangunan kemandirian pangan lokal masyarakat di Papua Barat diantaranya pemanfaatan lahan kosong, membangun jaringan komoditas lokal tingkat masyarakat, pengelolaan komoditas lokal berkelanjutan, diversifikasi pangan lokal dan penguatan pendampingan, serta menjadikan pekarangan sebagai peluang kerja dan tambahan pendapatan rumah tangga. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat memiliki ketahanan pangan sendiri dan tidak hanya mengandalkan konsumsi beras. Terutama menghadapi situasi yang tidak menentu saat ini akibat pandemi Covid-19.
CITATION STYLE
Triman Tapi, Mathius Tapi, & Barba Nelfi Hebby Sopacua. (2021). Langkah Antisipatif Membangun Kemandirian Pangan Lokal Masyarakat di Papua Barat selama Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 2(1), 102–113. https://doi.org/10.47687/snppvp.v2i1.203
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.