Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) strategi pengembangan wajib belajar 12 tahun; (2) posisi pengembangan wajib belajar 12 tahun; dan (3) model pengembangan wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Bengkalis. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths- Weaknesses-Opportunities-Treath). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat empat strategi pengembangan model wajib belajar 12 tahun, yaitu: a) Strategi Strengths-Opportunities/SO, b) Strategi Strengths-Treath/ST, c) Strategi Weaknesses-Opportunities/WO, dan d) Strategi Weaknesses-Treath/WT; (2) Posisi pengembangan Wajib Belajar 12 tahun Kabupaten Bengkalis pada Posisi Organisasi berada pada Kuadran III (tiga); 3) Model pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Bengkalis adalah: a) Pembangunan Unit Sekolah Baru berupa SMA/MA/SMK Reguler; b) Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Belajar Paket C; c) Pelaksanaan Ujian Persamaan SMA; d) Pembangunan SMA Luar Biasa; dan e) Pembangunan SMA Terbuka.
CITATION STYLE
-, C., & Indrawati, H. (2009). STRATEGI DAN MODEL PENGEMBANGAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU. Sosiohumaniora, 11(2), 204. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v11i2.5419
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.