Pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan, hasil, dan fenologi tanaman hanjeli ratun di dataran medium

  • Mahdya A
  • Nurmala T
  • Yuwariah Y
N/ACitations
Citations of this article
96Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

SariSalah satu keanekaragaman tanaman pangan yang dikembangkan untuk mengurangi konsumsi beras yaitu tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma-jobi L. var mayuen). Permasalahan yang dihadapi pada budidaya hanjeli adalah umur panen yang cukup lama dan produktivitas yang rendah. Ratun diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman, namun dapat bermasalah ketika memasuki musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pertumbuhan, hasil, dan fenologi tanaman hanjeli pada kondisi kekurangan air. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2019 – September 2019 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Tanaman diberi perlakuan frekuensi penyiraman yang berbeda, yaitu penyiraman setiap hari dan empat hari sekali. Analisis menggunakan uji t pada taraf nyata 5%. Komponen pertumbuhan yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, distribusi akar, jumlah anakan, jumlah srisip, indeks luas daun, distribusi akar, dan nisbah pupus akar. Sementara komponen hasil yang diamati adalah jumlah malai, jumlah anakan produktif, jumlah biji, bobot biji, dan indeks panen. Fenologi yang diamati adalah umur muncul anakan, umur muncul srisip, umur berbunga, dan umur panen. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pada penyiraman setiap hari lebih baik dibandingkan empat hari sekali. Tanaman hanjeli pada penyiraman empat hari sekali masih dapat bertahan hidup dan memproduksi biji karena beradaptasi dengan cara memperpanjang umur berbunga dan mengurangi nisbah pupus akar.Kata Kunci: Hanjeli Pulut, Ratun, Frekuensi Penyiraman, Fenologi Abstract One of the diversity of food crops that develop to reduce rice consumption is the job’s tears (Coix lacryma-jobi L. var. mayuen) crops. The problems faced by job's tears cultivation are long life and low productivity. Ratun is expected to increase the cropping index, but it can be problematic when entering the dry season. This study aimed to study the differences in growth, yield, and phenology of job’s tears plants under lack of water. The research was conducted in February 2019 - September 2019 at the Ciparanje Experimental Field, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The research method used descriptive-quantitative. Plants were treated with different watering frequencies, namely watering every day and every four days. The analysis used the t test at the 5% significance level. The growth components observed plant height, number of leaves, root distribution, number of tillers, number of lateral branches, leaf area index, root distribution, and shoot root ratio. Meanwhile, the yield components observed the number of panicles, the number of productive tillers, the number of grains, the weight of the grains, and the harvest index. Phenology observed time of tillers formation, time of lateral branch formation, time of flowering, and time of harvest. The results showed the growth and yield of job’s tears plants on watering every day was better than once every four days. Job’s tears plants that watered every four days can still survive and produce grains because they adapted by extending the flowering life and reducing the shoot root ratio.Keywords: Job’s tears, Ratoon, Frequency of watering, Phenology

Cite

CITATION STYLE

APA

Mahdya, A. S., Nurmala, T., & Yuwariah, Y. (2020). Pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan, hasil, dan fenologi tanaman hanjeli ratun di dataran medium. Kultivasi, 19(3). https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i3.26945

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free