DIALEKTIKA PASAR TRADISIONAL KOTA LHOKSEUMAWE

  • Zulfa A
  • Fithri C
  • Olivia S
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kebijakan relokasi dan rehabilitasi pasar tradisional di beberapa daerah Indonesia seringkali didapati kurang diapresiasi oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat melahirkan masalah baru yang lebih kompleks bagi perekonomian masyarakat. Sebagai pendekatan untuk terhindar dari kebijakan pasar tidak tepat sasaran maka diperlukan suatu penelitian yang dapat melahirkan temuan atas hubungan fisik dengan pelaku pasar tradisional. Instrumen penelitian untuk mendapatkan identitas pasar tradisional digunakan gagasan dialektika yang dikemukakan oleh David Seamon untuk melihat keterikatan hubungan pelaku pasar terhadap tempat. Objek yang dijadikan bahan penelitian yaitu Pasar Inpres Kota Lhokseumawe. Metode penelitian menggunakan cara ekplorasi berdasarkan data pengamatan aktivitas pasar. Sedangkan metode analisis menggunakan ide fenomena untuk melahirkan perspektif yang dapat didualitaskan. Ternyata peran fisik pasar menjadi kurang penting dibanding hubungan emosional antar pelaku pasar yang dijadikan identitas Pasar Inpres sebagai substansi pemikiran yang harus dilibatkan pada kebijakan tertentu.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zulfa, A., Fithri, C. A., & Olivia, S. (2022). DIALEKTIKA PASAR TRADISIONAL KOTA LHOKSEUMAWE. Seminar Nasional Pariwisata Dan Kewirausahaan (SNPK), 1, 229–236. https://doi.org/10.36441/snpk.vol1.2022.44

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free