Asma adalah penyakit paru berupa proses keradangan di saluran napas yang mengakibatkan hiperrespon saluran napas terhadap berbagai macam rangsangan yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang menyeluruh sehingga dapat timbul sesak napas yang reversible baik secara spontan maupun dengan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dan desain cross sectional, Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari yang memenuhi kriteria sampel penelitian sebanyak 50 orang, Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, jenis data yang digunakan data primer dan sekunder. Analisis univariat dengan distribusi karakteristik responden, dengan model presentase pada variable dan analisis bivariat menggunakan uji adalah uji alternatif dari Chi-Square yaitu Uji Fisher Exact Test dilanjutkan dengan melakukan uji multivariate menggunakan uji regresi logistic. Faktor pencetus serangan asma antara lain faktor alergi dengan p-value = 0,001, infeksi pernapasan dengan p-value = 0,001, perubahan cuaca dengan p-value = 0,001, lingkungan dengan p-value = 0,001, psikologi dengan p-value = 0,002,). Faktor dominan pencetus kejadian asma adalah faktor alergi dengan odd Ration 8,796 dan nilai sig. (p-value) sebesar 0,997 (>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pencetus serangan asma antara lain factor alergi, infeksi pernapasan, perubahan cuaca, lingkungan, psikologi dengan serangan asma pada pasien asma dan faktor dominan pencetus kejadian asma adalah faktor alergi.
CITATION STYLE
Silvah, Syarmila, & Parti. (2023). FAKTOR DOMINAN PENCETUS SERANGAN ASMA PADA PASIEN ASMA DI RSUD I LAGALIGO WOTU. Jurnal Ilmu Kebidanan Dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health), 14(1), 1–6. https://doi.org/10.52299/jks.v14i1.144
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.