SHA-256 merupakan salah satu fungsi hash yang banyak digunakan untuk keperluan autentikasi pesan seperti otorisasi pengguna dengan username dan password pada keamanan sistem login, enkripsi tanda tangan digital, dan lain sebagainya. SHA-256 menerima ukuran variabel pesan sebagai masukan dan menghasilkan output karakter berukuran 256bit yang disebut sebagai hash code. Sebagaimana fungsi hash lainnya, pada SHA-256 tidak tersedia algoritma dekripsi yang dapat mengembalikan hash code menjadi pesan asli. Hal ini yang menyebabkan SHA-256 layak digunakan untuk keamanan autentikasi. Namun pada saat ini, banyak layanan dan tools yang beredar di internet yang dapat digunakan untuk mendekripsikan atau decode hash termasuk SHA-256. Oleh karena itu, SHA-256 perlu untuk dimodifikasi dengan algoritma lain agar tools yang beredar di internet tidak dapat dengan mudah mengembalikan fungsi hash ke dalam pesan aslinya. Upaya pengamanan fungsi hash ini dilakukan agar pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat dengan mudah menembus sistem keamanan autentikasi yang dibuat dengan SHA-256.
CITATION STYLE
Panjaitan, Z., Ginting, E. F., & Yusnidah, Y. (2020). Modifikasi SHA-256 dengan Algoritma Hill Cipher untuk Pengamanan Fungsi Hash dari Upaya Decode Hash. Jurnal SAINTIKOM (Jurnal Sains Manajemen Informatika Dan Komputer), 19(1), 53. https://doi.org/10.53513/jis.v19i1.225
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.