Pendidikan kewirausahaan saat ini mengalami distorsi pada tingkat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga belum terdapat kesepakatan antara para ahli pendidikan kewirausahaan tentang pendekatan terbaik dalam pembelajaran dan pengajaran kewirausahaan guna meningkatkan intensi dan sikap siswa yang rendah terhadap soft skills kewirausahaan, terutama dalam membuka rintisan usaha. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif (data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification) dan kuantitatif (analisis deskriptif statistik dan uji t data berpasangan) guna menguji perbedaaan sikap dan minat kewirausahaan siswa sebelum dan sesudah. Hasil penelitian menunjukkan uji t pada aspek sikap kewirausahaan, didapatkan nilai t hitung sebesar -10,267. Hasil uji t pada aspek minat kewirausahaan didapatkan nilai t hitung sebesar -16,527, maka t tabel< t hitung. Jadi, untuk kedua aspek H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan antara sikap dan minat kewirausahaan sebelum dan sesudah pengembangan model.
CITATION STYLE
Yahya, R., & Lubis, W. (2023). Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan Terintegrasi Soft Skills Berbasis Competency Based Training. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen Dan Akuntansi (JEBMA), 4(1), 12–21. https://doi.org/10.47709/jebma.v4i1.3367
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.