Hadis Terbitnya Bintang Ṡurayyā Dalam Musnad Imam Ahmad Bin Hanbal (Studi Sanad Dan Matan Hadis)

  • Hurairah A
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Berawal dari wabah virus Covid-19 yang tak kunjung sirna, menjadikan sebagianbesar pihak merasakan penderitaan. Hingga wajar jika semua golongan sangatberharap wabah ini segera hilang. Sebagaimana kehebohan berita yang beredarmelalui akun twitter milik salah seorang warga yang beragumen bahwa wabah covid19 ini akan segera berakhir apabila telah terbit sebuah bintang di waktu pagi. Haltersebut berlandaskan keterangan dari hadis Nabi صلى الله عليه وسلم dalam riwayat Imam Ahmad binHanbal yang menyatakan hal demikian. Namun pada kenyataannya hingga saat iniwabah Covid-19 itu masih ada. Adanya kejadian tersebut dikhawatirkan menimbulkandugaan di kalangan masyarakat bahwa tidak semua ucapan nabi benar (bohong).dengan hal ini maka peneliti memfokuskan dua rumusan masalah. Pertama,bagaimana kualitas sanad dan matan hadis tentang terbitnya bintang Ṡurayya sebagaitanda berakhirnya wabah, kedua Bagaimana kandungan isi hadis tersebut. Penelitianini menggunakan metode takhrij wa dirāsah al-asanid pada sanad, sedangkan padamatan menggunakan metode Syarhu al-Hadīṡ. Adapun pendekatan yang digunakanadalah historis dengan jenis penelitian library reseach. Adapun metode pengumpulandata yang digunakan adalah takhrij, iʻtibar dan Syarhu al-ḥadīṡ. Hasil dari penelitianini menyimpulkan bahwa hadis tentang terbitnya bintang Ṡurayya dalam musnadImam Ahmad tergolong Ḥasan Garib. Jika dilihat sanadnya, hadis ini tergolongmuttaṣil. Namun secara kualitas, hadis ini dinilai ḥasan karena ada perawi yangkredibilitasnya tidak memenuhi syarat hadis ṣaḥīḥ yakni ʻIsl bin Sufyān al-Tamīmī alYarbūʻī, beliau dinilai ḍaʻīf. Karena hanya bersumber dari sahabat Abū Hurairah dankemudian hanya berporos kepada Imam Ahmad bin Hanbal, maka hadis ini dinilaigarīb dan termasuk garīb mutlaq. Sedangkan matannya tidak Ṣaḥīḥ karena tidakmencukupi kriteria ke-ṣaḥīḥ-an matan. kekurangan tersebut, yakni bertentangandengan dalil Al-Qur’an dan akal sehat. Adapun isi kandungan hadis ini adalahpenjelasan atau informasi Nabi صلى الله عليه وسلم terkait waktu hilangnya hama yang ditandai denganterbitnya bintang (Ṡurayyā) pada waktu pagi. Namun yang harus digaris bahawahiadalah kata al-ʻĀhatu di sini bukan wabah Covid-19 (corona) atau wabah padaumumnya, melainkan perselisihan dan sengketa di antara orang-orang arab pada masaitu terhadap jual beli buah-buahan yang cacat atau rusak karena belum waktunyauntuk di panen. Oleh Nabi kemudian melarang kegiatan tersebut dan menjadikanterbitnya bintang Ṡurayya sebagai tolak ukur diperbolehkannya kembali jual beli. Haltersebut dikarenakan pada saat bintang Ṡurayya terbit, menurut kebiasaan di tanahhijaz merupakan awal musim panen tiba yang pada akhirnya menjadikan perselisihanjual beli tersebut terhindarkan (hilang/diangkat).

Cite

CITATION STYLE

APA

Hurairah, A. (2021). Hadis Terbitnya Bintang Ṡurayyā Dalam Musnad Imam Ahmad Bin Hanbal (Studi Sanad Dan Matan Hadis). AQWAL Journal of Qur’an and Hadis Studies, 2(2), 228–252. https://doi.org/10.28918/aqwal.v2i2.6019

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free