Hingga saat ini masalah diare pada pada anak masih menjadi masalah di dunia. Menurut data, terdapat 535 ribu orang menderita penyakit Diare tiap tahunnya. Diare menjadi penyebab kematian kedua di dunia khususnya anak dibawah usia 5 tahun. Terdapat berbagai macam penyebab diare pada anak diantaranya adalah akibat pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MPASI meliputi frekuensi pemberian MPASI, porsi pemberian MPASI, jenis MPASI dan cara pemberian MPASI dengan kejadian diare pada bayi usia 6-24 bulan di Puskesmas Temindung Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case-control. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan pada penelitian ini sebanyak 60 responden dan dibagi menjadi 30 responden kelompok kasus (bayi yang terkena diare) dan 30 kelompok kontrol (bayi yang tidak terkena diare). Data responden diambil melalui wawancara orang tua responden dengan mengunakan kuisioner. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square dan jika nilai harapan kurang dari 5 maka uji yang digunakan adalah uji fisher’s exact. Hasil penelitian ini didapatkan hubungan antara frekuensi MPASI (p= 0.003), porsi MPASI (p= 0.008), dan cara pemberian MPASI (p=0,000) dengan kejadian diare. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis MPASI dengan kejadian diare (p= 0.166).
CITATION STYLE
Cahyandiar, M. I., Khotimah, S., & Duma, K. (2021). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Temindung Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 395–403. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.326
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.