Latar Belakang : Timbang terima adalah transfer tentang informasi yang mencakup peluang pertanyaan, klasifikasi, konfirmasi tentang pasien, tanggung jawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan melanjutkan perawatan. Komunikasi dalam timbang terima memiliki peranan penting dalam penyampaian berbagai informasi pasien yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan SPO yang berlaku pada setiap pergantian shift, karena SPO tersebut dapat menunjang tidak terjadi salah persepsi ataupun ketidaksinambungan informasi, ehingga tidak terjadi kesalahan tindakan atau melalaikan suatu tindakan yang akan dapat beresiko terhadap keselamatan pasien.Tujuan: Mengetahui hubungan Pelaksanaan Timbang Terima dengan Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSI Sultan Agung Semarang. Metode : Jenis penelitian yaitu analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan tekhnik Porpotionate Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rank dengan batas kemaknaan α = 5% (0.05). Hasil : Terdapat 52% pelaksanaan timbang terima baik dan 38,8% keselamatan pasien baik dengan hasil uji statistik nilai ρ value = 0,000 < 0,05 dan r = 0,722.Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan pelaksanaan timbang terima dengan keselamatan pasienKata Kunci : Keselamatan Pasien, Operan, Timbang Terima
CITATION STYLE
Windyastuti, W., Hayuna, G. D., & Winarti, R. (2018). Hubungan Pelaksanaan Timbang Terima Dengan Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSI Sultan Agung Semarang. Jurnal Smart Keperawatan, 5(2), 20. https://doi.org/10.34310/jskp.v5i2.189
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.