Proses interaksi antara guru dan siswa dinamakan pembelajaran. Sekolah dasar di Indonesia merupakan jenjang pendidikan paling dasar. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh kurikulum. Saat ini kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 mengkombinasikan beberapa mata pelajaran menjadi satu termasuk pembelajaran IPA. Dalam penerapannya pembelajaran IPA membutuhkan media pembelajaran. Media pembelajaran dibagi menjadi dua jenis yaitu konvensional dan modern. Salah satu media pembelajaran modern yaitu media pembelajaran Powtoon. Untuk memaksimalkan penggunaan Powtoon maka dikombinasikan dengan aspek critical thinking skill. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengembangan media Powtoon, (2) mengetahui kelayakan media Powtoon, dan (3) mengetahui kepraktisan media Powtoon. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development. Model pengembangan penelitian ini yaitu model ADDIE meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Hasil penelitian ini: (1) dihasilkan produk berupa media Powtoon berbasis critical thinking skill, (2) hasil kelayakan media Powtoon berbasis critical thinking skill mendapatkan rata-rata 3,6 sehingga dikategorikan sangat layak. (3) kepraktisan media Powtoon berbasis critical thinking skill dilihat dari respons peserta didik pada tahap uji coba luas mendapatkan persentase 92% sehingga dikategorikan sangat praktis. Dan hasil evaluasi uji coba luas mendapatkan persentase 91,6% sehingga dikategorikan sangat praktis.
CITATION STYLE
Jasadi, M. F. S., Nurhidayati, N., & Anjarini, T. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Powtoon Berbasis Critical Thinking Skill Pada Sub Tema “Manfaat Energi” Kelas IV Sekolah Dasar. Dharmas Education Journal (DE_Journal), 2(2), 371–379. https://doi.org/10.56667/dejournal.v2i2.546
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.