SAS (Sarana Aroma Sejati) bergerak di bidang penumbuhan bahan baku minyak atsiri, dengan fokus pada sereh wangi dan sedap malam. Kebutuhan pasar akan minyak atsiri terus meningkat secara global, sedangkan perusahaan melihat potensi besar Indonesia yang dapat menghasilkan bahan baku minyak atsiri dengan kualitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi strategi Blue Ocean yang dapat diterapkan oleh SAS dalam mengembangkan bisnis minyak atsiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk manajemen perusahaan, petani lokal, dan pihak terkait lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SAS berpotensi besar mengembangkan Blue Ocean Strategy dalam bisnis minyak atsiri. Mereka dapat menciptakan nilai tambah dengan mengolah bahan baku menjadi minyak absolut berkualitas tinggi, memasuki pasar ekspor internasional, dan mematuhi standar mutu dan kualitas seperti ISO. Dengan pendekatan ini, SAS dapat menghindari persaingan yang ketat dalam Red Ocean dan menciptakan ruang pasar baru yang belum terjamah. Keterbatasan penelitian ini hanya dilakukan pada satu perusahaan. Orisinalitas penelitian ini adalah memberikan panduan strategis bagi SAS dan perusahaan sejenis dalam mengembangkan bisnis minyak atsiri dengan pendekatan Blue Ocean Strategy. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian terbaru dengan topik yang sama, yang dapat memberikan informasi dan khasanah keilmuan mengenai topik Blue Ocean Strategy.
CITATION STYLE
Giovanni, S. C., Duran, F. X. S., & Malinda, M. (2023). Pengembangan Bisnis Minyak Atsiri Lokal menjadi Berskala Internasional dengan Menggunakan Perspektif Blue Ocean Strategy (Kasus pada Sarana Aroma Sejati (SAS) Garut). Seminar Nasional Teknik Dan Manajemen Industri, 2(1), 80–89. https://doi.org/10.28932/sentekmi2023.v2i1.129
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.