Anggapan siswa mengenai materi fisika yang sulit, tidak menarik membuat mereka tidak aktif pada pembelajaran fisika. Ditambah lagi penggunaan buku cetak dan LKS yang dipinjamkan sekolah atau difotocopi siswa. Bahasanya sulit dipahami, hanya berisi rangkuman singkat terkait materi, rangkuman rumus-rumus, soal-soal latihan yang sangat banyak dan tidak berbasis suatu strategi serta tidak menuntun siswa untuk menemukan konsep. Ini merupakan latar belakang mengapa peneliti mengembangkan modul fisika berbasis REACT berintegrasi Qur’an. Sehingga dihasilkan modul yang valid dan praktis yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta membuat siswa dapat belajar secara mandiri dan aktif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research development) terdiri dari tiga tahap yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi modul, lembar wawancara dan angket respon siswa. Uji validasi modul dibantu oleh 3 orang dosen dan 1 orang guru sebagai validator, setelah uji kelayakan modul, maka dilakukan penyebaran angket respon siwa yang melibatkan 23 orang siswa. Pengisian angket menggunakan skala Likert dengan range 1-4, data yang didapat kemudian dianalisis secara kuantitatif sesuai dengan kriteria validitas dan praktikalitas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa modul fisika berbasis REACT berintegrasi Qur’an pada materi suhu dan kalor sangat valid dengan hasil validitas yang diperoleh adalah 84,24%. Untuk kepraktisan modul fisika berbasis REACT berintegrasi Qur’an materi suhu dan kalor memiliki kategori sangat praktis dengan persentase kepraktisan sebesar 91,76%
CITATION STYLE
Chandra, A. N., Haris, V., & Yulita, D. (2021). Pengembangan Modul Fisika Berbasis REACH Berintegrasi Al-Quran Materi Suhu dan Kalor. JOSTECH: Journal of Science and Technology, 1(2), 166–174. https://doi.org/10.15548/jostech.v1i2.3097
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.