Artikel ini membahas masalah kekerasan seksual sodomi pada anak-anak dan peranan pekerja sosial dalam penanganan korban. Isu kekerasan seksual terhadap anak adalah merupakan fenomena global yang berlaku pada masa kini. Salah satu isu kekerasan seksual yang sering dialami anak adalah kekerasan seksual anal yang dinamakan sodomi. Di Indonesia berbagai kasus sodomi korbannya adalah anak-anak dibawah umur dan pelaku yang terlibat pada umumnya orang dewasa. Adapun faktor penyebab terjadinya sodomi ini antara lain: 1) faktor internal, karena tekanan emosi, nafsu seksual yang tidak terkendali, dan lain-lain, 2) orang tua, yang tidak bisa membimbing dan memberikan perhatian, 3) sosial, dimana masyarakat yang mengucilkan, pengaruh pergaulan bebas, peer group yang salah, 4) dampak kemajuan teknologi. Adapun dampak psikologis pada anak-anak korban sodomi diantaranya mengalami: 1) Post Trauma Stress Disorder, dengan gejala seperti “flashback”, menarik diri, distress dan lebih agresif daripada sebelumnya, halusinasi, 2) Phobia dan mengalami kecemasan (anxiety), 3) Depresi, 4) perubahan kepribadian dan tingkahlaku. Oleh sebab itu peranan pekerja sosial dengan berbagai teknik intervensinya sangat penting dalam membantu korban agar dapat berfungsi sosial sepenuhnya.
CITATION STYLE
Husmiati, H. (2017). PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL SODOMI. Sosio Informa, 3(2). https://doi.org/10.33007/inf.v3i2.892
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.