Tuan Guru sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pulau Lombok mempunyai pengaruh yang besar di tengah-tengah masyarakatnya, karena tokoh masyarakat memiliki keunggulan, baik dalam ilmu pengetahuan, jabatan, dan secara langsung dari keturunan. Tuan Guru sebagai pusat orientasi nilai dan moral ikut bertanggung jawab dalam proses pencerdasan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Secara kelembagaan Tuan Guru mengembangkan dua jenis pendidikan yaitu pendidikan formal dan non formal yang mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin yang sejati, memiliki kulitas moral dan intelektual. Pembangunan pendidikan melalui pendidikan formal yang dikembangkan oleh Tuan Guru melalui pendirian Pondok Pesantren yang di dalamnya di dirikan pendidikan dasar dan menengah yang terdiri dari: madrasah ibtidaiyah (MI) setara SD, madrasah tsanawiyah (MTs) setara SLTP, madrasah aliyah (MA) setara SMA. Sedangkan pembangunan pendidikan non formal di pedesaan dikembangkan dalam bentuk diniyah.
CITATION STYLE
Aswasulasikin, A., Dwiningrum, S. I. A., & Sumarno, S. (2015). TUAN GURU SEBAGAI TOKOH PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PEDESAAN. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.21831/jppfa.v3i1.6669
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.