Penggunaan air minum isi ulang terus meningkat sebagai sumber air minum utama keluarga, dari 19,00% (2013) menjadi 29,1% (2020). Peningkatan ini dapat memperbesar risiko gangguan kesehatan jika tidak dilakukan pengawasan secara kontinyu. Penelitian bertujuan mengetahui kualitas mikrobiologi air minum isi ulang serta pengolahannya. Penelitian menggunakan metode observational, dilaksanakan di Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Sampel diambil dari sembilan Depot Air Minum (DAM) dari total 11 DAM. Pemeriksaan mikrobiologi menggunakan Most Probable Number (MPN) pada air baku dan air hasil olahan, sedangkan metode Angka Lempeng Total untuk kebersihan galon. Penilaian proses filtrasi dan desinfeksi dilakukan dengan observasi. Selanjutnya keseluruhan data diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan seluruh air baku tercemar bakteri, dan hanya satu dari sembilan sampel yang memenuhi persyaratan mikrobiologi. Sementara, hasil pemeriksaan galon menemukan delapan dari sembilan galon tidak memenuhi syarat kebersihan. Walaupun seluruh DAM melakukan filtrasi tiga tahap, namun filter telah melampaui waktu pakai. Pada proses desinfeksi, hanya satu DAM yang memenuhi persyaratan kesehatan (lama paparan sinar UV, kebersihan dan umur lampu UV). Hasil penelitian menunjukkan tingginya risiko kesehatan bagi konsumen air minum isi ulang. Perbaikan alat dan proses pengolahan harus segera dilakukan, selain pembinaan dan pengawasan secara ketat oleh pihak-pihak terkait.
CITATION STYLE
Yushananta, P., Markus, M., & Barus, L. (2022). KUALITAS MIKROBIOLOGI DAN PENGOLAHAN AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KECAMATAN METRO PUSAT, KOTA METRO. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(3), 138. https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3626
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.