Stunting merupakan suatu keadaan pertumbahan dan perkembangan balita tidak selalu ideal dengan tinggi badan pendek atau sangat pendek karena disebabkan kekurangan gizi. Kasus kejadian stunting balita usia 0-59 bulan 133 orang dari 749 orang di 6 desa wilayah kerja Puskesmas Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan faktor riwayat penyakit infeksi, pemberian vitamin (suplemen), kebiasan makan, praktek kesehatan dan nilai budaya dengan stunting. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan case control dilaksanakan bulan Januari-Agustus 2020. Populasi adalah balita stunting usia 24-59 bulan sebanyak 115 orang dan sampel berjumlah 32 orang stunting balita di Situban Makmur (kasus) dan 32 orang tidak stunting (kontrol) dilakukan maching pada umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, multivariat dengan regresi logistik berganda pada kemaknaan 5%. Hasil penelitian bahwa ada hubungan riwayat penyakit diare OR 2,616 (95% C.I: 2,622-26,100; p 0,000), kebiasaan makan OR 2,136 (95% C.I: 1,745-15,611; p 0,005), praktek kesehatan 2,829 (95% C.I: 2,987-30,426; p 0,000) dan nilai budaya 2,655 (95% C.I: 2,556-24,154; p 0,000) terhadap stunting, serta pemberian vitamin A tidak berhubungan secara signifikan dengan OR 1,560 (0,907-7,204; p 0,124). Kontribusi faktor memengaruhi stunting baltia 90,7%. Kata Kunci: Infeksi, Vitamin, Makanan, Kesehatan, Budaya, Stunting
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Yuliana, Y., Tarigan, F. L., & Hakim, L. (2021). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING DI PUSKESMAS DANAU PARIS KABUPATEN ACEH SINGKIL PROVINSI ACEH TAHUN 2020. JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT, 6(2), 117–126. https://doi.org/10.51544/jmkm.v6i2.2240