Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya pelaku usaha bordir Tasikmalaya dalam beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini, baik dalam menghasilkan produk maupun komunikasi pemasaran yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, studi pustaka, serta studi dokumen yang relevan dengan topik penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Informan penelitian ini adalah para pelaku usaha bordir manual di Kota Tasikmalaya yang berinovasi dalam menghadapi situasi pandemi. Hasil penelitian menunjukkan, para pelaku usaha bordir Tasikmalaya berinovasi untuk memertahankan usahanya dengan membuat masker bordir. Setiap pelaku usaha membuat masker bordir yang disesuaikan dengan pangsa pasar sehingga bentuk masker bordir yang dihasilkan beragam, baik bentuk, bahan, maupun harganya. Masker bordir yang dibuat, selain menghasilkan income bagi pelaku usaha bordir, juga menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para reseller. Para pelaku usaha bordir memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. Instagram dan Facebook digunakan sebagai media komunikasi dalam memasarkan produk masker bordir, sementara Whatsapp menjadi media yang menjembatan komunikasi pelaku usaha dan pembeli.
CITATION STYLE
Susanti, S., & Rachmaniar, R. (2021). Strategi Komunikasi Pemasaran Pelaku Usaha Bordir di Tasikmalaya saat Pandemi COVID-19. PARAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.25008/parahita.v2i1.55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.