Tahun 2025 diperkirakan angka kematian akibat hipertensi meningkat sekitar 1,5 Miliar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Komplikasi hipertensi seperti kelebihan volume cairan akibat ketidakpatuhan minum obat menjadi hal yang perlu diperhatian dalam pelaksanaan asuhan rawat inap. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memberikan informasi bahwa kepatuhan minum obat hipertensi perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Pada kasus ini pasien berjenis kelamin laki-laki pada 59 tahun yang berasal dari etnis Papua dan diagnosis Hipertensi Grade II.Keluhan utama kedua kaki bengkak dan pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat hipertensi selama satu bulan serta setiap hari klien menikmati 3.000 ml air. Hasil pengkajian ektremitas bawah tampak edema pada kedua tunggakai kaki dengan pitting edema 4 mm, tekanan darah 180/120 mmHg, Albumin 3,4 g/dl dan Kalium 2,54 mEq/L. Berdasarkan data maka kelebihan volume cairan sebagai diagnosa utama. Guna memberikan asuhan yang komprehensif pada pasien hipertensi maka teori kolaborasi Lydia Hall yang berorientasi pada tim yang meliputi care , cure , care telah menjadi landasan dalam pelaksanaan asuhan tambahan.Hasil dari studi kasus ini didapatkan bahwa pasien harus memahami pengobatan dan mampu membuat jadwal minum obatnya sehingga komplikasi akibat ketidakpatuhan minum obat tidak terjadi.
CITATION STYLE
Warisyu, B., Nurachmah, E., Nova, P. A., & Mulyadi, M. (2022). Kelebihan Volume Cairan dengan Pendekatan Teori Keperawatan Lydia Hall: Studi Kasus. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 15(1), 131–136. https://doi.org/10.23917/bik.v15i1.17184
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.