Pijat oksitosin merupakan tindakan yang dapat direkomendasikan dalam meningkatkan produksi ASI. Dalam penelitian Biancuzzo (2013) dan Indriyani (2016) yaitu usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oskitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras ASI, dapat dilakukan juga dengan melakukan perawatan atau pemijatan payudara, membersihkan puting, sering-sering menyusui bayi meskipun ASI belum keluar, menyusui dini dan teratur serta pijat oksitosin. Beberapa kasus yang sering ditemui pada ibu menyusui di Desa Lorulun yaitu masih banyaknya keluhan mengenai kelancaran ASI saat menyusui, sindrom ASI kurangsehingga memberikan makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melatih kader posyandu sebagai seorang yang sering berinteraksi dengan kelompok ibu postpartum, diharapkan dengan pemberian ketrampilan melalui pelatihan dapat melakukan pijat oksitosin pada ibu post partum, sehingga harapannya para kader dapat mengajarkan tindakan pijat oksitosin pada ibu post partum. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk memperlancar produksi ASI sehingga cakupan pemberian ASI Eksklusif meningkat.
CITATION STYLE
Fasiha, F., Lestaluhu, V., & Kotarumalos, S. S. (2020). Pijat Oksitosin Sebagai Upaya Optimalisasi Peran Kader Posyandu Dalam Peningkatan Cakupan ASI Ekslusif. Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming, 3(2), 69–76. https://doi.org/10.30591/japhb.v3i2.1750
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.