Pancing adalah alat tangkap kedua terbanyak digunakan oleh nelayan di kabupaten Maluku Barat Daya namun pengamatan terhadap perikanan ini sangatlah kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menstandarisasi upaya perikanan pancing dan membandingkan hasil tangkapan pancing tonda dan pancing ulur. Data tangkapan dikoleksi dari logbook nelayan desa Kaiwatu. Standarisasi upaya penangkapan (durasi pemancingan) terhadap jumlah tangkapan dan ukuran ikan dilakukan dengan menggunakan turunan persamaan stok populasi ikan dan general linier model (GLM) setelah data ditransformasi logaritma. Indeks relatif penting (IRI%) dipakai untuk menghitung komposisi hasil tangkapan. Standarisasi terhadap alat tangkap pancing harus dilakukan karena semakin lama pemancingan, hasil tangkapan menurun pada pancing ulur tetapi meningkat pada pancing tonda. Hasil tangkapan pancing dan hasil standarisasi berbeda baik dari segi jumlah maupun panjang ikan. Hasil tangkapan kedua jenis pancing didominasi oleh ikan tongkol (Auxis thazard) dengan IRI 60% untuk pancing ulur dan 79% untuk pancing tonda. Ukuran ikan yang tertangkap pancing tonda lebih besar dibandingkan pancing ulur walaupun jumlah tangkapannya lebih banyak.
CITATION STYLE
Hutubessy, G. (2022). KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PANCING DI KAIWATU, KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA. Jurnal Perikanan Unram, 12(2), 233–244. https://doi.org/10.29303/jp.v12i2.300
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.