Perubahan yang terus-menerus dalam bisnis menuntuk orang-orang dalam organsasi untuk dapat adatif dengan cepat. Ketangkasan belajar ( learning agility) menjadi hal strategis dalam pengembanan dan pengelolaan sumber daya manusian. Artikel ini melakukan pengujian secara statistik atas pengaruh dari budaya belajar terhadap ketangkasanan belajar. Apakah budaya belajar memiliki dampak yang langsung ataukah tidak langsung terhadap ketangkasan belajar? Artikel ini didasarkan pada studi empiris terhadap 107 orang manajemen puncak dari beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. Data yang diperoleh dianalisis dengan PLS based SEM dengan menggunaakan SmartPLS versi 3.0. Hasil analisis menyimpulkan bahwa budaya belajar merupakan antesiden dari keterlekatan kerja ( work engagement) dan keterlekatan kerja merupakan prediktor yang baik untuk ketangkasan belajar. Karena itu keterlekatan kerja merupakan mediator pada hubungan antara budaya belajar dan ketangkasan belajar. Untuk menjadi pembelajar yang tangkas dalam organisasi bisnis dewasa ini, para pegawai didorong agar memiliki keterlekatan kerja yang baik dan terus menerus dipapar dengan budaya belajar yang intensif maka akan membangun ketangkasan belajar yang memadai.
CITATION STYLE
Saputra, N., Kuncoro, E. A., & Sasmoko, S. (2022). Melacak Pengaruh Budaya Belajar terhadap Ketangkasan Belajar: Peranan Keterlekatan Kerja sebagai Mediator. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(2), 909. https://doi.org/10.37905/aksara.8.2.909-920.2022
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.