AbstractThe quality of secondary metabolites in plants is determined by the altitude where they grow, in tomato plants secondary metabolites that have the potential as antioxidant activity are caused by β-carotene. β-carotene is a red-orange pigment that is very abundant in plants and fruits. β-carotene is an organic compound and is classified as a terpenoid, β-carotene is also one of the antioxidants that can prevent disease. The purpose of this study was to determine the level of β-carotene in tomatoes based on the altitude where they grew. The sample used in this study was Tomato Fruit (Lycopersicum esculentum Mill.) which was taken at an altitude of ±1206, ±845, ±548 and ±76 masl. Qualitative testing using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Thin Layer Chromatography (TLC), the mobile phases used are chloroform and ethyl acetate (7:3), the Rf values of the samples and comparisons are not much different. Quantitative testing using UV-Vis Spectrophotometry method at a wavelength of 461 nm. The results showed that the four positive samples contained β-carotene. The levels of β-carotene in the samples studied were sample A (±1206 masl) as much as 5.642 mg/100 gr, sample B (±845 masl) as much as 7.986 mg/100 gr, sample C (±548 masl) as much as 11.128 mg/100 gr and sample D (±76 masl) as much as 3.792 mg/100 gr. From this study, it was found that the highest β-carotene content was found in sample C (±548 masl) and the lowest β-carotene level was found in sample D (±76 masl). Environmental factors such as light, temperature, pH, altitude, and temperature greatly affect the content of β-carotene.Keywords: Determination of rates; β-carotene; tomatoes; UV-Vis spectrophotometry AbstrakKualitas metabolit sekunder dalam tumbuhan salah satunya ditentukan oleh ketinggian tempat tumbuhnya, dalam tanaman tomat metabolit sekunder yang berpotensi sebagai aktivitas antioksidan salah satunya disebabkan oleh β-karoten. β-karoten adalah pigmen berwarna merah-orange yang sangat berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. β-karoten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid, β-karoten juga merupakan salah satu antioksidan yang dapat mencegah penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten dalam buah tomat berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) yang diambil pada ketinggian ±1206, ±845, ±548 dan ±76 mdpl. Pengujian secara kualitatif menggunakan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), fase gerak yang digunakan yaitu berupa kloroform dan etil asetat (7:3) diperoleh nilai Rf sampel dan pembanding yang tidak jauh berbeda. Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 461 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat sampel positif mengandung β-karoten. Kadar β-karoten dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A (±1206 mdpl) sebanyak 5,642 mg/100 gr, sampel B (±845 mdpl) sebanyak 7,986 mg/100 gr, sampel C (±548 mdpl) sebanyak 11,128 mg/100 gr dan sampel D (±76 mdpl) sebanyak 3,792 mg/100 gr. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar β-karoten tertinggi terdapat pada sampel C (±548 mdpl) dan kadar β-karoten terendah terdapat pada sampel D (±76 mdpl). Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, pH, ketinggian tempat, dan temperature sangat berpengaruh terhadap kandungan β-karoten.Kata kunci: Penetapan kadar; β-karoten; buah tomat; spektrofotometri UV-Vis
CITATION STYLE
Fadhilah, D. E., Vandian Nur, A., Wirasti, W., & Rahmasari, K. S. (2021). Penetapan Kadar β-karoten dalam Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuhnya dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 779–785. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.751
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.