Penetapan Kadar β-karoten dalam Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuhnya dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

  • Fadhilah D
  • Vandian Nur A
  • Wirasti W
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstractThe quality of secondary metabolites in plants is determined by the altitude where they grow, in tomato plants secondary metabolites that have the potential as antioxidant activity are caused by β-carotene. β-carotene is a red-orange pigment that is very abundant in plants and fruits. β-carotene is an organic compound and is classified as a terpenoid, β-carotene is also one of the antioxidants that can prevent disease. The purpose of this study was to determine the level of β-carotene in tomatoes based on the altitude where they grew. The sample used in this study was Tomato Fruit (Lycopersicum esculentum Mill.) which was taken at an altitude of ±1206, ±845, ±548 and ±76 masl. Qualitative testing using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Thin Layer Chromatography (TLC), the mobile phases used are chloroform and ethyl acetate (7:3), the Rf values of the samples and comparisons are not much different. Quantitative testing using UV-Vis Spectrophotometry method at a wavelength of 461 nm. The results showed that the four positive samples contained β-carotene. The levels of β-carotene in the samples studied were sample A (±1206 masl) as much as 5.642 mg/100 gr, sample B (±845 masl) as much as 7.986 mg/100 gr, sample C (±548 masl) as much as 11.128 mg/100 gr and sample D (±76 masl) as much as 3.792 mg/100 gr. From this study, it was found that the highest β-carotene content was found in sample C (±548 masl) and the lowest β-carotene level was found in sample D (±76 masl). Environmental factors such as light, temperature, pH, altitude, and temperature greatly affect the content of β-carotene.Keywords: Determination of rates; β-carotene; tomatoes; UV-Vis spectrophotometry AbstrakKualitas metabolit sekunder dalam tumbuhan salah satunya ditentukan oleh ketinggian tempat tumbuhnya, dalam tanaman tomat metabolit sekunder yang berpotensi sebagai aktivitas antioksidan salah satunya disebabkan oleh β-karoten. β-karoten adalah pigmen berwarna merah-orange yang sangat berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. β-karoten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid, β-karoten juga merupakan salah satu antioksidan yang dapat mencegah penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten dalam buah tomat berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) yang diambil pada ketinggian ±1206, ±845, ±548 dan ±76 mdpl. Pengujian secara kualitatif menggunakan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), fase gerak yang digunakan yaitu berupa kloroform dan etil asetat (7:3) diperoleh nilai Rf sampel dan pembanding yang tidak jauh berbeda. Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 461 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat sampel positif mengandung β-karoten. Kadar β-karoten dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A (±1206 mdpl) sebanyak 5,642 mg/100 gr, sampel B (±845 mdpl) sebanyak 7,986 mg/100 gr, sampel C (±548 mdpl) sebanyak 11,128 mg/100 gr dan sampel D (±76 mdpl) sebanyak 3,792 mg/100 gr. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar β-karoten tertinggi terdapat pada sampel C (±548 mdpl) dan kadar β-karoten terendah terdapat pada sampel D (±76 mdpl). Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, pH, ketinggian tempat, dan temperature sangat berpengaruh terhadap kandungan β-karoten.Kata kunci: Penetapan kadar; β-karoten; buah tomat; spektrofotometri UV-Vis

Cite

CITATION STYLE

APA

Fadhilah, D. E., Vandian Nur, A., Wirasti, W., & Rahmasari, K. S. (2021). Penetapan Kadar β-karoten dalam Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuhnya dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 779–785. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.751

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free