Makanan tradisional merupakan sesuatu yang penting untuk karena dikonsumsi beberapa generasi, sesuai dengan selera masyarakat lokal dan dari bahan-bahan makanan lokal. Di sisi lain, makanan tradisional saat ini dipandang kurang menarik dibandingkan dengan makanan – makanan modern seperi fast food, maupun juga makanan asing seperti makanan Eropa, makanan Jepang dll. Karena itu, sangat diperlukan sebuah riset tentang persepsi mahasiswa terhadap atmosfer (suasana) tempat makan tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif mengenai dengan metode dokumentasi Visual Research oleh Sanoff (1991). Kemudian divalidasi dengan penyebaran kuesioner kepada para mahasiswa sesuai dengan parameter dari Kotler, (1973), Turley & Milliman, (2000) serta Ariffin, dkk. (2011). Evaluasi kualitatif terhadap enam belas (16) restoran dan depot. Dan ditemukan tiga (3) tipologi yaitu: Restoran makanan tradisional yang bergaya arsitektur modern, Restoran makanan tradisional yang bergaya arsitektur tradisional, Depot makanan tradisional dengan atmosfer biasa. Dari ketiga perbandingan tipologi tempat makan yang menjual makanan tradisional di atas, didapati bahwa desain tempat makan yang menarik bagi mahasiswa UK Petra ialah restoran yang bergaya arsitektur modern, memiliki tingkat kebersihan yang baik, warna ruangan yang hangat dan pencahayaan yang hangat. Sehingga desain modern pada restoran ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mempertahankan citra positif ini pada makanan bahkan budaya tradisional. Hal ini pada akhirnya akan melestarikan kebhinekaan ruang arsitektur nusantara.
CITATION STYLE
Tanuwidjaja, G., Sulendra, I., … Kusuma, C. B. (2015). Persepsi Mahasiswa Terhadap Atmosfer Tempat Makan Yang Menggugah Selera Terhadap Makanan Tradisional. Review of Urbanism and Architectural Studies, 13(2), 29–36. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2015.013.02.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.