Kemampuan bicara dan berbahasa pada anak berbeda beda, perkembangan kemampuan memerlukan stimulasi yang tepat sehingga tahapan tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya. Akan tetapi ketika kemampuan bicara anak tidak sesuai dengan usianya, maka anak mengalami terlambat bicara (Speech delay), yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti, lingkungan, gangguan psikiatri, neurologi serta gangguan perilaku anak, dan dapat pula karena sesalahan pola asuh orang tua sehingga anak tidak terstimulasi dengan baik. Dari fenomena yang ada, banyak orang tua yang datang untuk memeriksakan anaknya adalah masalah gangguan berbicara atau keterlambatan bicara (Speech delay). Pada umumnya para orang tua menyadari ketika kemampuan bicara anak mereka tidak sesuai jika dibandingkan teman sebaya. Oleh sebab itu anak perlu diberikan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bicaranya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 3 (tiga) orang anak yang mengalami terlambat bicara. Teknik penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan audiovisual atau dokumentasi. Waktu pemberian stimulasi untuk pelaksanaan penelitian ini adalah selama 60 menit sebanyak 8 kali pertemuan dalam satu bulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan stimulasi dapat diberikan dengan, merangsang minat berbicara, mengucapkan suku kata, pengucapan (lafal) dan pengenalan kalimat sederhana. Masing masing anak menunjukkan perkembangan kemampuan bicaranya dalam proses stimulasi yang diberikan. Ketiga anak masih belum optimal dalam proses pengenalan kalimat sederhana sehingga masih perlu distimulasi dan masih membutuhkan waktu yang lebih utuk terus mengembangkan kemampuannya.
CITATION STYLE
Afriany, F., & Sofa, A. (2022). STIMULASI UNTUK TERLAMBAT BICARA. Jurnal Administrasi Sosial Dan Humaniora, 4(4), 54. https://doi.org/10.56957/jsr.v4i4.216
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.