Perkembangan manusia merupakan hal yang sangat panjang, di mana setiap tahapnya memiliki kompleksitasnya tersendiri. Perubahan serta adaptasi yang dialami dewasa awal dapat memicu kecemasan dan menimbulkan masa krisis seperempat abad atau yang lebih dikenal dengan quarter-life crisis. Quarter-life crisis yang dihadapi dapat dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu adversity quotient. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara adversity quotient dengan quarter-life crisis pada dewasa awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat 125 partisipan dalam penelitian ini yang merupakan dewasa awal dengan rentang usia 18-25 tahun. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui ada hubungan negatif antara adversity quotient dengan quarter-life crisis pada dewasa awal. Semakin tinggi adversity quotientnya maka semakin rendah quarter-life crisis. Sebaliknya, semakin rendah adversity quotientnya maka semakin tinggi quarter-life crisis yang dirasakan. Selain itu, diketaui juga adversity quotient yang dimiliki subjek masuk dalam kategori tinggi dengan quarter-life crisis yang sedang.
CITATION STYLE
Nabila, J., & Retnaningsih. (2022). APAKAH ADVERSITY QUOTIENT TERKAIT DENGAN QUARTER-LIFE CRISIS PADA DEWASA AWAL? Jurnal Psikologi, 15(2), 349–360. https://doi.org/10.35760/psi.2022.v15i2.6971
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.