Data 90% ibu hamil yang melahirkan pertama kali mengungkapkan rasa takut karena nyeri persalinan. Perlu adanya terapi komplementer yang membantu ibu mengurangi rasa nyeri saat kala pembukaan persalinan. Untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif. Penelitian menggunakan pendekatan quasi-eksperimental non equivalen control group. Pengumpulan data dilakukan pada RS Dinda, pada bulan Juli-Agustus 2022. Responden dalam penelitian adalah 36 ibu hamil primipara yang sudah memasuki fase aktif kala 1 persalinan yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 18 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Insidental Sampling. Instrumen untuk mengukur nyeri menggunakan Wong Baker Faces Rating Scale, analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Paired T-Test. Menunjukkan bahwa pemberian kompres hangat dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan dengan rata-rata 1,6 yaitu dari rata-rata 8,3 menjadi 6,7 pada kelompok intervensi. Hasil uji Paired T-Test diperoleh p-value sebesar 0,001<0.05, ada pengaruh signifikan kompres hangat dalam menurunkan tingkat nyeri kala 1 fase aktif persalinan. Tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan kompres hangat ini untuk membantu menurunkan intensitas nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif.
CITATION STYLE
Kholisoh, I., Winarni, L. M., & Afiyanti, Y. (2022). PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUMAH SAKIT DINDA KOTA TANGERANG. Journal of Nursing Practice and Education, 3(01), 1–10. https://doi.org/10.34305/jnpe.v3i01.551
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.