Kecacingan menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Telur cacing dapat ditularkan pada manusia dikarenakan mengkonsumsi sayuran yang kurang matang, dan tidak dicuci dengan bersih. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan memakan sayuran mentah dalam bentuk lalapan. Kubis merupakan jenis sayuran yang umumnya dikonsumsi secara mentah. Kubis memiliki permukaan daun yang berlekuk-lekuk sehingga memungkinkan telur cacing menetap didalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya telur nematoda usus pada lalapan kubis di warung makan dijalan Darussalam kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah uji laboratorium dengan menggunakan tektik purposive sampling dengan jumlah 22 warung makan. Pemeriksaan telur nematoda usus menggunakan metode flotasi dan kemudian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian ini dari 12 sampel lalapan kubis yang diperiksa didapatkan sebanyak 3 (25,0%) ditemukan telur nematoda usus dan 9 sampel (75,0%) tidak ditemukan kontaminasi telur nematoda usus. Jenis telur nematoda usus yang mengontaminasi adalah Ascaris lumbricoides dengan jumlah 2 sampel (16,7%), Thichuris trhichiura dengan jumlah 1 sampel (8,3%), dan tidak ada kontaminasi telur Hookworm dan Strongiloides stercoralis. Kesimpulan penelitian ini ialah terdapat kontaminasi telur nematoda usus pada lalapan kubis pada sebagian warung makan yang menjual kubis sebagai lalapan.
CITATION STYLE
Bripo, A., Sahputri, J., & Zubir, Z. (2023). Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Lalapan Kubis (Brassica Oleracea) di Warung Makan Jalan Darussalam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. GALENICAL : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh, 2(3), 13. https://doi.org/10.29103/jkkmm.v2i3.10239
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.