Biaya pakan menjadi kendala tersendiri bagi pembudidaya ikan khususnya di Desa Pedindang Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu pembudidaya mampu memenuhi kebutuhan pakan secara mandiri, melalui pemanfaatan limbah ikan dan sayur. Selain itu, membantu pembudidaya mengatur keuangan usaha agar lebih professional. Metode pengabdian kepada masyarakat adalah aplikasi pembuatan pelet organik (pelor), sekaligus analisis kelayakan usaha pembuatan pakan meliputi analisa laba/rugi, payback period (PP), Return of Investmen (ROI), dan R/C Ratio. Hasil pengabdian, pembudidaya ikan dapat mengaplikasikan teknologi pembuatan pelor sederhana. Hasil analisa kelayakan usaha memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan pembudidaya ikan. Jika sebelum ada teknologi keuntungan pembudidaya ikan sebesar Rp 8.069.600,- per 7.000 ekor lele budidaya, maka setelah adanya teknologi, pendapatan pembudidaya meningkat 23% menjadi Rp 9.962.189,5 per 7.000 ekor lele budidaya selama periode pemeliharaan 3 bulan. Aplikasi teknologi ini memiliki periode pengembalian investasi cukup pendek yaitu 0,4 tahun, nilai pengembalian investasi (ROI) sebesar 245,7%, dan R/C ratio sebesar 1,3 atau lebih dari 1 sehingga usaha pembuatan pakan ini layak dikembangkan. Pembudidayajuga mampu mengelola keuangan secara lebih professional
CITATION STYLE
Bidayani, E. (2018). IbM DESA PEDINDANG DALAM UPAYA IMPLEMENTASI KONSEP BLUE ECONOMY: PEMANFAATAN LIMBAH IKAN UNTUK PEMBUATAN PELOR (PELET ORGANIK) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung, 3(2). https://doi.org/10.33019/jpu.v3i2.151
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.