Jumlah kasus Kelainan Refraksi di BKMM Kota Makassar tahun 2016 sebanyak 8105 kasus (29%). Penelitian bertujuan untuk menilai besar risiko jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan membaca buku dan kebiasaan menonton televisi terhadap kejadian miopia pada anak (<20 tahun) di BKMM Kota Makassar Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan case control study. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik sistematik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 164 orang anak (<20 tahun) yang terdiri dari 82 kasus dan 82 kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Odds Ratio dan multiple logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berisiko terhadap kejadian miopia, yaitu jenis kelamin (OR= 2,939; 95%CI: 1,543-5,600), riwayat keluarga (OR= 3,839; 95%CI: 1,961-7,518), jarak membaca buku (OR= 8,517; 95%CI: 3,764-19,273), durasi membaca buku (OR= 3,546; 95% CI: 1,662-7,565), jarak menonton televisi (OR= 3,864; 95%CI: 1,518-5,403) dan durasi menonton televisi (OR= 7,474; 95%CI: 3,463-16,129). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa durasi menonton televisimerupakan faktor yang paling berisiko terhadap kejadian miopia (OR= 18,457; 95%CI: 5,081-67,050). Kesimpulannya, variabel jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan membaca buku dan kebiasaan menonton televisi merupakan faktor risiko kejadian miopia anak (<20 tahun) di BKMM Kota Makassar.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Annisa, A. fitria N., Abdullah, A. zulkifli, & Russeng, S. R. (2019). faktor risiko kejadian miopia anak (<20 tahun) di balai kesehatan mata masyarakat kota makassar. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 4(2), 141. https://doi.org/10.35842/formil.v4i2.265