Fenomena menurunnya kedisiplinan guru dalam mengajar merupakan momok yang mencoreng citra pendidikan di Indonesia. Fenomena serupa juga terjadi di SMP NEGERI DEROKMASIN. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan disiplin guru dalam kehadiran mengajar di kelas melalui pola penerapan reward and punishment. Penelitian yang dilakukan terhadap 15 guru di SMP NEGERI DEROKMASIN ini dilakukan pada bulan Desember 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan tiga siklus dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, pengamatan, dan wawancara. Penerapan pola reward and punishment untuk meningkatkan kedisiplinan guru dalam mengajar dinyatakan efektif apabila mencapai 75 %. Data penelitian dianalisis dan hasil yang diperoleh ditemukan sejumlah guru yang terlambat kurang dari 10 menit atau tidak terlambat lebih dari 10 menit masuk di kelas untuk pembelajaran yakni siklus pertama terdapat 3 guru atau 20 %, pada siklus kedua terdapat 10 guru atau 66,66 % dan siklus ketiga terdapat 14 guru atau 93,33 % yang masuk di kelas untuk pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pola reward and punishment untuk meningkatkan kedisiplinan guru di SMP NEGERI DEROKMASIN dalam kehadiran di kelas pada kegiatan belajar mengajar dinilai cukup efektif
CITATION STYLE
Laack, B. M. (2023). UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR MELALUI PENERAPAN REWARD AND PUNISHMENT DI SMP NEGERI DEROKMASIN TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(11), 4495–4506. https://doi.org/10.53625/jirk.v2i11.5494
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.