Pneumonia ialah factor utama yang bisa mengakibatkan kematian terbesar misalnya saja di negara yang berkembang seperti Indonesia. Menurut penilaian kesehatan nasional (SKN) tahun 2018, 27,6% kematian bayi serta 22% kematian balita di Indonesia itu dikarenakan oleh penyakit sistem respiratori, yang terpenting pneumonia. Sedangkan menurut hasil penelitian kesehatan dasar tahun 2018, Pneumonia ialah pemicu kematian kedua terhadap balita sesudah diare. Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang pneumonia jika dilihat balita dengan gizi normal, karena penyebab daya tahan tubuh yang lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan status gizi balita dengan kejadian pneumonia pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu sebanyak 45 balita pneumonia. Data diperoleh dari dokumentasi MTBS Puskesmas Jatiwangi, dan dianalisa secara statistika menggunakan uji Chi Square (X2). Dari hasil uji statistika didapatkan bahwa tidak ada hubungan status gizi balita dengan kejadian pneumonia pada balita dengan nilai p = 0,88 (p > 0,05). Dari hasil penelitian ini penting bagi instansi terkait untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat dalam memberikan penyuluhan tentang pneumonia. Penyuluhan bisa dilaksanakan di Posyandu, KBK dan terutama di MTBS sebagai pelaksana program P2 ISPA, sehingga masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita mendapatkan infromasi yang tepat tentang pneumonia pada balita. Kata kunci : Status gizi, Balita dan pneumonia.
CITATION STYLE
Subandi, E. (2020). Hubungan Status Gizi Balita dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Desa Sutawangi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Jatiwangi Tahun 2019. Jurnal Health Sains, 1(2), 25–31. https://doi.org/10.46799/jsa.v1i2.31
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.