Keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak disebut dengan keluarga utuh. Fenomena yang kita jumpai sekarang semakin banyak keluarga broken home seperti tanpa ayah atau tanpa ibu. Keluarga broken home secara keseluruhan berarti keluarga di mana fungsi ayah dan ibu sebagai orang tua tidak berjalan baik secara fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi siswa yang berasal dari keluarga broken home dan implikasinya terhadap program layanan bimbingan konseling Di SMK N 7 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuliatitaif studi kasus, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang dijabarkan sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Fenomena yang terjadi pada siswa kelas X dan XI yang orang tua nya bercerai menunujukkan kecenderungan tidak dapat mengendalikan emosi dengan baik. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Dan XI, sebanyak 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perceraian dapat mengakibatkan dampak positif dan negatif bagi emosi dan perkembangan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dampak negatif karena subjek mengalami kekacauan emosi, terlihat dari ekspresi yang berlebihan, sedangkan dampak positifnya subjek mampu menunjukkan kedewasaan diri, menghilangkan rasa stres dan bertanggung jawab.
CITATION STYLE
Aulia Sari, M., Fitria, L., & Radyuli, P. (2022). Permasalahan Siswa dari Keluarga Broken Home. JURNAL PTI (PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI) FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG, 10(2), 87–92. https://doi.org/10.35134/jpti.v10i2.176
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.