Penyakit jamur kulit disebabkan karena infeksi jamur, penyakit ini rentan dialami oleh santri di Pondok Pesantren karena faktor lingkungan maupun gaya hidup yang tidak bersih dan dapat mengganggu aktivitas sehingga harus diobati. Penggunaan obat antijamur yang sering digunakan bebas karena keterbatasan pengetahuan dalam pelaksanaan swamedikasi, sehingga perlu diberikan edukasi supaya pengobatannya tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi leaflet dengan metode CBIA terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi penyakit jamur kulit pada santriwati. Penelitian ini menggunakan metode prospektif dengan desain quasy experimental tipe one group pretest-postest with control group. Jumlah sampel penelitian sebanyak 66 santriwati dibagi menjadi dua kelompok. Hasil tingkat pengetahuan santriwati sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori baik sebesar 89,4% dan tingkat pengetahuan sesudah diberikan edukasi masuk dalam kategori baik sebesar 96,97%. Dari data yang diperoleh terdapat pengaruh edukasi dengan metode CBIA terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi penyakit jamur kulit pada santriwati Pondok Pesantren Al-Mubarok dikarenakan pada uji mann-whitney nilai p-value 0,000<0,05.
CITATION STYLE
Nur Sabila, R., Permadi, Y. W., Muthoharoh, A., & Ningrum, W. A. (2022). PENGARUH EDUKASI METODE CBIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PENYAKIT JAMUR KULIT. Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS, 3(02), 128–137. https://doi.org/10.46772/jophus.v3i02.520
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.